Sabtu, 12 Maret 2016

Teruntuk... Kamu


Teruntuk sosok yang akan menjadi orang pertama di pagi hari-hariku,
Teruntuk sosok yang akan kusambut di setiap senja,
Teruntuk sosok yang menggamit telapak tanganku menuju rumah (kita) kelak,
Teruntuk sosok yang bahkan nama dan rupamu masih berwujud rahasia,

Maafkan aku yang pernah mengeja dan memohon kepada-Nya nama selain-mu.
Cukup kukatakan, aku hanya memohon,
karena saat itu kita mungkin belum bertemu,
atau belum menyadari bahwa sebenarnya kita sudah bertemu.
Dunia kita belum bersinggungan kala itu

Sama seperti aku akan memaklumi setiap nama yang pernah kau eja dan kau bawa-bawa,
Serupa aku mengikhlaskan setiap kepingan masa lalumu sebagai bagian darimu yang memang tidak mampu kupisahkan,

Seperti kita yang kelak akan saling mengikhlaskan,
bahwa masa lalu adalah hak tiap-tiap dari kita yang sudah lewat masa berlakunya,
dan kelak akan saling memahami,
bahwa masa depan adalah hak dan kewajiban kita bersama untuk diwujudkan sebaik-baik dan selayak-layaknya

Teruntuk nama yang akan aku eja dan mendapat tempat tetap di setiap pengharapan terhadap-Nya,
Semoga saat ini, aku dan kamu, sedang sama-sama berupaya memantaskan diri
Semoga di hari-hari sebelum pertemuan yang digariskan-Nya, 
kita saling menyibukkan diri dengan sebaik-sebaik dan sebermanfaat kesibukan
Semoga kelak kita mampu melepas semua ego dan kekerasan hati,
untuk saling ikhlas menerima
untuk saling tulus memahami
untuk saling berupaya terbaik
demi mewujudkan sebaik-baik, seindah-indah, dan seberkah-berkah takdir Tuhan.







Bintaro, 12 Maret 2016
mahdarania

1 komentar: